Pengaruh Permainan Tradisional Sasak Gobak Sodor Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Prasekolah Di Paud Pemda Lombok Barat


DOI:
https://doi.org/10.37063/jurnalantarakeperawatan.v1i3.33Keywords:
Gobak Sodor, Motorik Kasar, Anak PrasekolahAbstract
Anak usia dini merupakan masa pembentukan dasar untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar yang berupa berkembannya gerakan tubuh yaitu seperti bagaimana anak berlari , menjinjit, melompat, mengajak anak aktif dalam berolahraga seperti bermain olahraga sepak bola, bermain tali atau bias melompat lompat. Menurut data hasil survey Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2018-2019 jumlah PAUD yang terdapat di Indonesia sebanyak 91.598 PAUD, sedangkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2018-2019 sebanyak 1.807 PAUD, dan di Lombok Barat terdapat 90 PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Permainan Tradisional Sasak Gobak Sodor Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Prasekolah di PAUD BTN PemDa Gerung Kabupaten Lombok Barat. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental Design dengan pendekatan One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah 26 anak dengan jumlah sampel 8 anak. Instrumen penelitian adalah kuesioner motorik kasar dari Ariani (2018) yang terdiri 20 item pernyataan. Analisis penelitian ini menggunakan Sample T Test yang diuji menggunakna SPSS. Hasil yang didapatkan dari hasil uji statistic paired samples T test pada spss didapatkan hasil p value 0.000 ≤ α = 0.05, ada pengaruh pemberian permainan tradisional sasak gobak sodor terhadap motorik kasar anak prasekolah di PAUD KB Tunas Bangsa BTN PemDa Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Rekomendasi yang diberikan adalah agar orangtua beserta guru dapat memaksimalkan perkembangan motorik anak dengan salah satu contohnya adalah bermain permainan tradisional Sasak.
References
Anggraini, M. A., Karyanto, Y., & A.S, W. K. (2018). Pengaruh Permainan Tradisional Lompat Tali terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun. Journal of Early Childhood Care and Education, 1(1), 18. https://doi.org/10.26555/jecce.v1i1.60
Deepali P. et al. (2012). Matrix Metalloproteinase-1 dan -9 in Human Placenta during Spontaneous Vaginal Delivery and Caesarean sectioning in Preterm Pregnancy. Plos One: January 12, 2012; vol. 7 (1)
Dwi U.A. et.,al. (2014). Hubungan Antara Usia dan Paritas dengan Kejadian Persalinan Preterm.
Gustiana, A. D. (2014). Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Dan Kognitif Anak Usia Dini (Studi Kuasi Eksperimen pada Kelompok B TK Kartika dan TK Lab. UPI). In Jurnal Penelitian Pendidikan (Vol. 2, Issue 2, pp. 154–163).
Johanes C. et al. (2011). MMP-9 Gene Polimorfisme, MMP-9 Expression and Cervical Apoptotic Index on 21-36 Week of Pregnancy. MKB: 2011; vol. 43, no. 4: 199-206
Klein T. & Bischoff R. (2011). Physiology and Pathofisiology of matrix Metalloprotease. Departemen of Pharmacy Analitical Biochemistry, University of Gromingen. Netherland.
Khadijah, K., Nasution, D. A., Maisarah, M., & Ritonga, A. A. (2022). Pengaruh Permainan Terompah Terhadap Motorik Kasar, Bahasa, dan Sosial-emosional Anak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4026–4038. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1762
Meliati L. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Persalinan Prematur Di Rsup NTB. Jurnal Kesehatan Prima Vol. 8 No. 2
Pereza N. et al. (2014). Fungsional Polymorphisms of Matrix Metalloproteinases 1 and 9 Genrs in Women with Spontaneous Preterm Birth. Hindawi Publishing Corporation Disease Markers: October 28, 2014
Rohsiswatmo. (2014). Penyebab Kematian Bayi Prematur. Jakarta: Universitas Indonesia
Rood M. et al. (2016). Evidence for Participation of Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin/Matrix Metalloproteinase-9 (NGAL MMP-9) Complex in The Inflammatory Response to Infection in Pregnancies Complicated by Preterm Birth. American Journal of Reproductive Immunology. March 4, 2016; 1-10
RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. (2016). Rekam Medik.
Sulistyowati et al. (2016). High MMP-9 and TNF-α expression increase in preterm premature rupture of membrane. Universa Medicina: January-April 2016; vol. 35, no.1
Wijayanti et.,al. (2011). Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Partus Prematurus. Jurnal Kebidanan Panti Wilasa. Vol: 2 No. 1
Yoram S. et al. (2010). Maternal Serum Interleukin-6, C-Reactive Protein, and Matrix Metalloproteinase-9 Concentrations as Risk Factors for Preterm Birth < 32 Weeks and Adverse Neonatal Outcomes. Am J Obstet Gynecol: November 9, 2010; vol. 27 (8), 631-640
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Antara Keperawatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.