Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pra Operasi Sectio Caesarea di RSIA Budhi

Abstract

Kecemasan pada pasien pra operasi, khususnya pada pasien yang
akan menjalani sectio caesarea, adalah hal yang umum terjadi dan
dapat memengaruhi proses pemulihan pasca operasi. Komunikasi
terapeutik perawat memainkan peran penting dalam mengurangi
kecemasan pasien dengan memberikan informasi yang jelas,
mendengarkan keluhan, serta memberikan dukungan emosional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terapeutik perawat terhadap tingkat kecemasan pada pasien pra
operasi sectio caesarea di RSIA Budhi. Penelitian ini menggunakan
desain eksperimen kuasi dengan pendekatan pre-test dan post-
test pada kelompok eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari 40
pasien pra operasi sectio caesarea di RSIA Budhi, yang dibagi
menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen yang menerima
komunikasi terapeutik dari perawat dan kelompok kontrol yang
tidak menerima komunikasi terapeutik. Kecemasan diukur
menggunakan Skala Kecemasan Hamilton (HAM-A) sebelum
dan setelah intervensi. Data dianalisis menggunakan uji paired t-
test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan
kecemasan yang signifikan pada kelompok eksperimen yang
menerima komunikasi terapeutik. Rata-rata skor kecemasan HAM-
A sebelum intervensi adalah 22,8 ± 4,4, yang menurun menjadi
14,2 ± 3,5 setelah intervensi (p < 0,001). Sebaliknya, kelompok
kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam skor
kecemasan (p = 0,079). Komunikasi terapeutik perawat terbukti
efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien pra operasi sectio
caesarea. Perawat yang memberikan informasi yang jelas dan
mendengarkan keluhan pasien dapat meningkatkan rasa nyaman
dan mengurangi kecemasan pasien. Hasil ini mendukung
pentingnya peran komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan
untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien.