Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Anemia pada ibu hamil sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. (Kemenkes RI, 2013). WHO memperkarakan sekitar 28% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pascapersalinan. Komplikasi paling sering dari perdarahan pascapersalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi kepada seorang ibu yang telah menderita anemia, maka perdarahan pascapersalinan dapat memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat fatal. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Jati Bening Periode Januari – April Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data secara sekunder berdasarkan data rekammedik, dengan jumlah populasi 89 ibu hamil, dengan  jumlah sampel 89 ibu hamil, dengan menggunakan tehnik total sampling, analisa data menggunakan data univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Jati Bening, ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 71 (79,8%) ibu hamil, sedangkan yang mengalami anemia sedang sebanyak 18 (20,2%) ibu hamil, dan tidak ada ibu hamil yang megalami anemia berat. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami anemia pada kelompok umur>35 tahun yaitu sebanyak 53 (59,55%) ibu hamil. Untuk kelompok paritas, yang paling banyak mengalami anemia adalah kelompok multipara yaitu sebanyak 57 (64,0%) ibu hamil. Untuk kelompok pendidikan, ibu hamil yang mengalami anemia di dominasi oleh ibu yang berpendidikan rendah yaitu sebanyak 83 (93,3%) ibu hamil. Untuk kelompok pekerjaan, ibu hamil yang mengalami anemia di dominasi oleh ibu hamil yang tidak bekerja yaitu sebanyak48 (53,9%) ibu hamil. Petugas kesehatan bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk memberikan konseling mengenai anemia pada ibu hamil serta mengadakan program pembinaan kepada setiap ibu hamil, agar setiap ibu hamil dipastikan melakukan pemriksaan ANC secara rutin sesuai standar dan mengkonsumsi tablet Fe.