Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja Usia 15-17 Tahun di SMA X Bekasi Tahun 2019


DOI:
https://doi.org/10.37063/jurnalantarakebidanan.v2i1.158Keywords:
Remaja, Perilaku Seksual, Jenis Kelamin, SikapAbstract
Remaja adalah masa peralihan anak-anak menjadi dewasa yang memiliki keingintahuan besar terhadap hal-hal baru salah satunya perilaku seksual. Perilaku seksual adalah segala perilaku yang mendorong hasrat seksual dengan beda jenis kelamin maupun sesama jenis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja usia 15-17 tahun di SMA X Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswa-siswi usia 15-17 tahun dengan sampel sebanyak 74 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square, Kendall’s Tau B dan C. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (36.5%) remaja memiliki perilaku seksual berisiko dan variabel yang berhubungan adalah jenis kelamin (p=0.012) dan sikap (p=0.010, r=0.300) sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah usia (p=0.224, r=0.131), pengetahuan seksualitas (p=0.056, r=0.176), dan keterpaparan informasi (p=0.150, r= -0.126). Dengan demikian diharapkan penyuluhan tentang seks remaja tetap diberikan dan guru BP juga berperan sebagai tempat menampung permasalahan tentang reproduksi remaja agar dapat berperilaku seksual yang sehat.
References
Andarmoyo, S. (2012). Psikoseksual dalam Pendekatan Konsep & Proses Keperawatan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Anggono, G. S. (2016). Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Semarang: http://media.neliti.com/media/publications/209080-perilaku-pencarian-informasi-mahasiswa-d.dox.Diperoleh 23 Agustus 2018.
Azwar, S. (2016). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BPS, BKKBN, Kemenkes, & and ICF International. (2013). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012: Kesehatan Reproduksi Remaja. http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/SDKI-2012-Remaja-Indonesia.pdf.Diperoleh 03 Juni 2018.
Dahlan, S. (2014). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta: Salemba Medika.
Dharma, K. K. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta: TIM.
DPR, R. (2016). Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI Ke Provinsi Jambi: Pengawasan Pelaksanaan Program Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/k9-12-eaa0b404ba78b8da7a05bc3f9b31c9dd.pdf. Diperoleh 09 Juni 2018.
Hartono, D. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Psikologi. Jakarta: Kemenkes RI.
Hasibuan., dkk. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Seks Pranikah Pada Remaja Putri di SMAN 1 Pagai Utara Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. 708-718.
Hastuti., dkk. (2017). Perilaku Pacaran Remaja dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di SMAN 1 dan SMAN 2 Kecamatan Meliau. Jurnal Mahasiswa dan Penelitian Kesehatan, 2-12.
Hurlock, E. B. (2016). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Iskak, A., & Yustinah. (2010). Bahasa Indonesia: Tataran Semenjana untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Istiqomah, N., & Notobroto, H. B. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Kontrol Diri terhadap Perilaku Seksual Pranikah di Kalangan Remaja SMK di Surabaya. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 5, No. 2, 125-134.
Jannah, N. (2017). Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Jurnalis-, Okezone. (2017). Wow! Jumlah Remaja Indonesia 66,3 Juta Jiwa, Kekuatan dan Kelemahan?https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2017/10/25/196/1802143/wow-jumlah-remaja-indonesia-66-3-juta-jiwa-kekuatan-atau-kelemahan.Diperoleh 10 Juni 2018.
Kartika, L. I. (2017). Buku Ajar Dasar-Dasar Riset Keperawatan dan Pengolahan Data Statistik. Jakarta: TIM.
Kemdikbud.(2016).Pendidikan seks sudah masuk kurikulum. https://m.cnnindonesia.com/nasional/20160521083036-20-132374/kemdikbud-pendidikan-seks-sudah-masuk-kurikulum.Diperoleh 07 Juni 2018.
Kemenkes, RI. (2015). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja:http://ww.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin%20reproduksi%20remaja-ed.pdf.Diperoleh 28 Mei 2018.
Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Lestari, H. (2011). Kesehatan Reproduksi: Panduan Mahasiswi Cetakan Ketiga. Jakarta: Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan.
Lisnawati., & Lestari, N, S. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Cirebon. Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 1-8.
Mahmudah., dkk. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan, 448-455.
Muryanti. (2012). Perempuan Pedesaan (Kajian Sosiologis Pekerja Rumah Tangga/ PRT). Yogyakarta: Bima Sakti .
Naja., dkk (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap Mengenai Seksualitas dan Paparan Media Sosial dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di Beberapa SMA Kota Semarang Triwulan II. Jurnal Kesehatan Masyarakat,Vol. 5, No. 4, 282-293.
Nasution, A. T. (2016). Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan. Yogyakarta: Deepublish.
Nia., dkk. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Remaja Kelas X dan XI di SMA X Kota Depok. Artikel Ilmu Kesehatan, 31-36.
Nonsi, R., dkk. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Pada Siswa SMA Negeri 5 Kendari. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1-10.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Antara Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.