Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Esensial di Puskesmas Botteng Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju Tahun 2019


DOI:
https://doi.org/10.37063/jurnalantarakebidanan.v2i3.212Keywords:
Umur, Kebiasaan Merokok, Mengkonsumsi Natrium Tinggi, Stress, Kejadian Hipertensi EsensialAbstract
Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang munculnya oleh karena interaksi berbagai faktor. Terdapat beberapa faktor penyebab hipertensi terdiri dari Faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenin kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, dan obesitas. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Botteng Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju dari tanggal 12 Oktober sampai dengan 12 November 2016. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 65 pasien yang berobat di Pukesmas Botteng selama penelitian berlangsung dan sesuai dengan kriteria inklusi. Data di peroleh dengan tehnik wawancara dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan Uji Statistik Fisher’s Exact Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Analisis data di lakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat pada program SPSS versi 18,0. Hasil penelitian menunjukan bahwa: tidak ada hubungan umur dengan kejadian hipertensi esensail di Puskesmas Botteng dengan nilai p=0,666 > α = 0,05 , Ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi esensial di Puskesmas Botteng dengan nilai p= 0,015 < α = 0,05. Ada hubungan komsumsi natrium tinggi dengan kejadian hipertensi esensial di Puskesmas Botteng dengan nilai P=0,014 < α = 0,05. Dan ada hubungan stress dengan kejadian hipertensi esensial di. Puskesmas Botteng dengan nilai P=0,001 < α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dianjurkan pada pasien agar lebih aktif dalam mencari informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam hal memilih pola hidup yang baik, diet yang seimbang dan menghindari stres, guna meningkatkan kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi esensial.
References
Aditama, 2007, Rokok dan Kesehatan, Edisi 3,UI Press: Jakarta
Aisyiyah, Farida Nur. (2009). Jurnal faktor resiko hipertensi pada empat Kabupaten/Kota dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Jawa dan Sumatera.(http/www.Jurnal.pdf.ht. diakses 15 Juli 2016)
Arief mansur dan Dkk, 2009. Kapita selecta kedokteran. Edisi 3, jilid 1. Fakultas kedokteran, Universita Indonesia. Jakarta.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R.(2007). Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS.. (http;//www.CerminDuniaKedokteran.com/index. Diakses 13 Agustus 2016)
Azis, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Saleba Medika: Jakarta
Ardiansyah, Muhamad. (2012). Medikal bedah. Yogyakarta: Diva Press.
Bangun, A. P, Dr, MHA. 2004. Terapi Jus Dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Cetakan 1. Agro Media Pustaka: Jakarta.
Baughman,c, diane and Hackley, c, joann. 2004. Keperwatan medical bedah, buku saku dr Brunnar & sudarth. Penerbit buku kedokteran. EGC: Jakarta.
Budhi Setianto (2012). Infoermasi Kesehatan (http://www.dechacare.com/informasi kesehatan/ diakses 13 Juli 2016).
Corwin. Elizabet j. 2005. Buku Saku Fatofisiologi. Penerbit buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
Cortas K, et all. Hypertension. Last update May 11 (2008). (http//:www.emedicine.com. (Diakses pada tangal 13 Juli 2016).
Fortune Star Indonesia - Health. 2009. Info Penyakit - Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi. "http://www.w3.org//xhtml. Diakses 08 April 2016.
Gantini liles.2006. Hubungan antara hipertensi esensial dengan implamasi vaskuler (kajian terhadap peran stress oksidatif, F2-isoprostan danangitensin). Program Pascasarjana, Universitas hasanuddin. Makassar.
Lauralee Sherwood. 2004. Fisiologi manusia dan sel ke system. ed 2. Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta.
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. (2006). Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Philadelpia: Elsevier Saunders.p 528-52
Lingga, Lanny. (2012). Bebas hipertensi tanpa obat.Jakarta: Agromedia Pustaka.
Medicastore, 2007. Apotik online dan media informasi obat – penyakit, 2007, Tekanan darah tinggi (hipertensi). http://www.medicastore.com. Diakses 12 Juli 2016).
Morley R.lister G, Lukas A. size at birthan. 2004. Later blood pressure. Archc dis child.
Muljadi kresno. 2006. Gejala dan Pengobatan Darah Tinggi. http://www.kaskus.us/archive/index.php/t-104846.html. Diakses 08 Agustus 2016).
Noer sjaifoellah, Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2, ed ketiga. Balai penerbit FKUI. Jakarta.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan; pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Edisi 1. Salemba Medika. Jakarta.
Oktora R. (2007). Gambaran Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Periode Januari Sampai Desember 2005, Skripsi, FK UNRI.
Selamiharja Nanny, 2009. Hipertensi Terkendali, Stroke Tak Terjadi (online)http://www.indomedia.com/Intisari//september/hipertensi.htm. Diakses 25 Juli 2016).
Siswono, 2004, Jangan Anggap Enteng Hipertensi Ringan (on line) http://www.gizi.net/cgi-. Diakses 08 Maret 2016).
Soeharto. 2004. Serangan jantung dan stoke hubungannya dengan lemak dan kolesterol. PT Gramedia. Pustaka utama. Jakarta.
Yogiantoro M. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: FK UI. 2006.
Yundini. 2006. sukasukamu: Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi (online). http://www. mail-archive. com sukasukamu@yahoogroups. html. Diakses 08 Juli 2016)
Soesanto, A. M., Soenarto, A. A., Joesoef, A. H., Rachman, G. S., 2006. Reaktivitas Kardiovaskuler Individu Normotensi Dari Orang Tua Hipertensi Primer. Jurnal Kardiologi Indonesia. XXV.
Sianturi G. (27 Februari 2008). Cegah Hipertensi dengan Pola Makan. Last update (www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullne. Diakses pada tanggal 13 Juni 2016).
WHO Laporan komisi pakar WHO. 2004. Pengendalian Hipetensi. Penertbit ITB. Bandung.
Widayanto D. (2008). Apa Manfaat Garam Sebagai Bahan Pengawat. (http://id.answers.yahoo.com/question/index. Diakses pada tanggal 13 Juli 2016).
Waspadji S dkk. (2006). Daftar Bahan Makanan Penukar. Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Instalasi Ilmu Gizi RS Cipto Mangunkusuno, Jakarta,
Sarwoyo HD dan Hendarwo M. Pola Perilaku Type A (PPTA) Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK). Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/2006/art-2.htm. Diakses. 13 Juli 2016)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Antara Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.