Perbandingan Efektivitas Pemberian Rebusan Kunyit dan The Mawar Merah (Rosa Damascena) Terhadap Angka Kejadian Keputihan pada Remaja Putri di PMB INA IRYANI, Amd Keb Lampung Tengah Tahun 2019

Abstract

Keputihan atau leukorrhea merupakan suatu kondisi saat vagina mengeluarkan lendir menyerupai nanah (Bahari, 2022). Selain itu keputihan merupakan suatu gangguan reproduksi yang keluar dari vagina berwarna putih atau lendir bening. (Syadam, 2018). Pemeriksaan cairan keputihan adalah hal penting yang bisa digunkan dalam mendeteksi gejala pada penyakit tertentu, pertanyaan dapat berupa kapan terjadinya keputihan, jumlah keputihannya, jenis keputihannya dan terdapat gejala atau tidak saat keputihan terjadi sebagai contoh gejala yang dapat di rasakan adalah terdapat area lecet pada daerah kelamin, bersamaan dengan darah timbul bau busuk, timbul demam dan rasa nyeri bahkan sensasi panas pada daerah kemaluan. (Prabawati, 2019). Jenis penelitian yang diambil adalah kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan design Two group pre-test post-test desain. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accindental Sampling, yaitu dengan menentukan sampel berdasarkan kebetulan dan dirasa cocok sebagai sumber data. Hasil uji statistik yang digunakan adalah independen sample T Test. Responden dalam penelitian ini adalah 20 orang remaja putri yang mengalami keputihan, yang dibagi menjadi 10 orang kelompok pemberian Rebusan Kunyit dan 10 orang kelompok pemberian rebusan teh mawar merah. Hasil uji statistik independen sample T Test nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,370 yang mana 0,370 > 0,05; maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbandingan antara pemberian Rebusan Kunyit dan rebusan teh mawar merah terhadap keputihan pada remaja putri. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan, pemberian antara Rebusan Kunyit dan Rebusan Teh mawar merah memiliki efektivitas terhadap keputihan (Flour Albus) pada remaja di PMB Ina Iryani, Amd Keb tahun 2019.