Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

Abstract

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat- zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikinsumsi. dikemukakan bahwa di Asia tenggara pada tahun 2012 terdapat  20-35%  bayi yang dilahirkan terdiri dari BBLR dan 70-80%  dari kematian neonatus terjadi pada bayi kurang bulan dan BBLR hal ini terjadi akibat ibu hamil yang mengalami status gizi yang kurang dan menderita kekurangan energi kronis (KEK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai hubungan status gizi ibu hamil yang dibutuhkan selama hamil berdasarkan pengukuran IMT dan LILA. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analitik melalui pendekatan cross cectional dengan jumlah sampel 150 responden penelitian ini adalah ibu bersalin dengan BBLR maupun ibu bersalin dengan berat badan lahir normal di RSUD Karawang Tahun 2018. Hubungan ststus gizi ibu hamil dengan kejadiian BBLR di RSUD Karawang tahun 2016. Yang melahirkan dengan BBLR  berjumlah  50 (33,3%) responden dengan kejadian <2500 gram, Dari hasil analisis bivariat menungjukan bahwa ada dua variabel yang diteliti yaitu memiliki hubungan yang bermakna yaitu variabel IMT (P’Value IMT dan LILA (P’value=0,00). Pengukuran status gizi ibu hamil dengan metode IMT dan LILA  berhubungan dengan kejadian BBLR. Saran untuk RSUD Karawang untuk  melakukan penyuluhan tentang status gizi dan pentingnya ANC guna untuk mendeteksi dini adanya penyimpangan status gizi saat hamil untuk mencegah kelahiran dengan BBLR.