Hubungan Preeklampsia dan Faktor Lain dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2018


DOI:
https://doi.org/10.37063/jurnalantarakebidanan.v1i3.86Keywords:
preeklampsia, Usia, Paritas, BBLRAbstract
Preeklamsia merupakan penyebab utama dari mortalitas dan mortabitas pada ibu. Bertanggung jawab terhadap 30-4-% kematian ibu. Dari studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi pada tahun 2013 terdapat 224 kasus preeklamsia dari angka kejadian tersebut sebanyak 123 (54,9%) yang mengalami BBLR, tahun 2014 sebanyak 246 kasus preeklamsia dari angka kejadian tersebut sebanyak 145 (58.9%) yang mengalami BBLR, tahun 2015 sebanyak 275 kasus preeklamsia dari angka tersebut sebanyak 196 (71.2%) yang mengalami BBLR. Untuk mengetahui Hubungan Preeklamsia dan faktor lain dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2018. Metode yang digunakan yaitu bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi 1079 ibu bersalin dan jumlah sample 292 responden. Analisa data yang di gunakan adalah analisa Bivariat dan Univariat dengan uji chi square. Hasil uji kai kuadrat diperoleh nilai p = 0,046 artinya p < alpa (0,05) sehingga ada hubungan yang bermakna antara Ibu bersalin yang mengalami preeklamsia dengan Berat Berat Lahir Rendah (BBLR). Hasil uji statistik diperoleh p = 0,015 artinya p < dari alpha (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia ibu yang beresiko dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Hasil uji statistik diperoleh p = 0,028 artinya p < dari alpha (0,05),sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara paritas ibu yang beresiko dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). bagi bidan di poli RSUD Kabupaten Bekasi agar memberikan konseling pada ibu hamil tentang bahaya preeklamsia agar memeriksakan kehamilan minimal 4 kali.
References
Alfi, Kurnia, Q 2015. Hubungan Antara Ibu Bersalin Yang Mengalami Preeklamsia dengan Preeklamsia dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Karawang, STIKes Abdi Nusantara Jakarta.
Angsar, M.D 2014. Ilmu Kebidan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cuningham, F.G. Pendit, B.U, dan Sentia, R. 2012. Obstetri Williams edisi 23. Jakarta: EGC.
Badriyah Lailatul, 2014. Hubungan antara preeklamsia berat dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah. Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Soewandhie Surabaya: Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. 110 Surabaya.
Depkes RI. Profil Kesehatan 2012, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. www.depkes.go.id
Diah, Reny, L. 2014 Hubungan umur, paritas, dan preeklamsia dengan berat badan lahir rendah di RSUD dr. H. Moch. Ansari Shaleh: Banjarmasin, STIKES Sari Mulia Banjarmasin.
Manuaba, I.G.B.2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan, Jakarta: EGC
Maya, Gita, K.S. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi Pertama. Jakarta: IBI.
Nurliawati, 2014. Hubungan preeklamsia beerat dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD dr. Soekardjo: Tasikmalaya Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 12 No 1 Agustus 2014. http://ejurnal.stikes-bath.ac.id/index.php/P3M/articel/view/62/62
Notoatmodjo, S 2014 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Profil kesehatan 2012, Kementrian kesehatan RI, Jakarta. www.depkes.go.id
Rukiyah, A.Y. 2012. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kesehatan). Jakarta: CV Trans info medika.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Jurnal Antara Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.